Info Akademik : Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Resmi Diluncurkan

Jakarta, 2 Juni 2025 – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek) secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025. Acara peluncuran ini diselenggarakan secara hybrid dan disiarkan langsung melalui Zoom Meeting serta kanal YouTube Kemdiktisaintek. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk memperkuat kapasitas dan kualitas sumber daya dosen di Indonesia dalam menjawab tantangan pendidikan tinggi yang semakin kompleks dan kompetitif secara global.

Peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Togar Mangihut Simatupang selaku Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Hetifah Sjaifudian sebagai Ketua Komisi X DPR RI, dan Henri Tambunan selaku Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi. Hadirnya para tokoh ini menandakan sinergi antara pemerintah dan parlemen dalam mendukung peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik.

Beasiswa ini dirancang untuk memberikan dukungan pendanaan penuh bagi dosen tetap yang memiliki NIDN atau NIDK di bawah naungan Kemdiktisaintek untuk melanjutkan studi ke jenjang doktor (S3), baik di dalam negeri maupun melalui skema kombinasi dengan luar negeri. Tiga skema utama yang ditawarkan meliputi Single Degree (studi penuh di dalam negeri), Joint Degree (kolaborasi antara perguruan tinggi dalam dan luar negeri dengan satu gelar), serta Double Degree (dua gelar dari dua institusi berbeda).

Pendaftaran beasiswa dibuka pada tanggal 2 Juni 2025 dan akan ditutup pada 14 Juni 2025. Proses seleksi dilakukan melalui dua tahap, yakni seleksi administrasi dan seleksi substansi. Seleksi substansi dilakukan dalam bentuk wawancara untuk menilai kelayakan akademik, komitmen personal, serta relevansi topik penelitian yang diajukan oleh pelamar. Dosen yang ingin mendaftar diharapkan sudah mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi tujuan dan menyusun proposal penelitian serta esai kontribusi akademik pasca studi.

Persyaratan umum meliputi kewarganegaraan Indonesia, status dosen tetap dengan NIDN/NIDK aktif, IPK magister minimal 3,25, usia maksimal 51 tahun untuk program durasi 3 tahun atau 48 tahun untuk durasi 4 tahun, serta kelengkapan dokumen lainnya seperti surat izin atasan, surat keterangan sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba, serta surat pernyataan kesanggupan mengabdi kembali setelah studi. Selain itu, peserta tidak boleh sedang menerima beasiswa dari pihak lain dan diwajibkan menandatangani surat komitmen yang menyatakan kesediaan untuk menyelesaikan studi tepat waktu.

Program ini diharapkan mampu memperkuat posisi strategis dosen sebagai aktor utama dalam riset, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengikuti program ini, dosen tidak hanya memperoleh pembiayaan studi penuh tetapi juga membuka akses untuk terlibat dalam jejaring akademik internasional dan memperluas kontribusi keilmuan pada tataran nasional dan global.

Kemdiktisaintek menyediakan informasi lengkap mengenai program ini melalui laman resmi beasiswa.kemdikbud.go.id. Buku panduan, format dokumen, serta informasi teknis lainnya juga dapat diakses dan diunduh oleh seluruh calon pendaftar. Dosen di lingkungan perguruan tinggi Indonesia diimbau untuk segera mempersiapkan seluruh persyaratan dan memanfaatkan kesempatan ini sebagai langkah strategis dalam pengembangan karier akademik.

Peluncuran beasiswa ini menjadi penanda komitmen kuat pemerintah untuk mewujudkan transformasi pendidikan tinggi yang berkualitas dan berkelanjutan, serta membangun sumber daya manusia unggul dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Informasi ini menjadi bagian penting dari penyampaian kabar akademik nasional yang perlu disebarluaskan kepada seluruh dosen dan tenaga pendidik, khususnya bagi mereka yang berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.