Gorontalo, 6 Agustus 2025 – Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Reksa Wana Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo kembali menghadirkan agenda REKSA (Ruang Edukasi dan Kajian Seputar Alam) sebagai forum literasi, edukasi, dan diskusi kritis. Kali ini, topik yang diangkat cukup unik sekaligus memancing rasa penasaran, yakni “What is One Piece?”.
Diskusi yang digelar di Sekretariat Mapala Reksa Wana FH UNG pada pukul 16.30 WITA ini menghadirkan Farisandy R. Baeda, S.H. sebagai pemantik. Kehadirannya memberi sudut pandang baru bagaimana karya populer, khususnya manga dan anime One Piece, dapat dibaca lebih dalam bukan sekadar hiburan, melainkan sarat dengan nilai-nilai sosial, politik, hukum, hingga filosofi kehidupan.
Dalam diskusinya, Farisandy menyinggung bagaimana perjalanan para karakter One Piece merefleksikan nilai-nilai perjuangan, solidaritas, hingga konsep keadilan yang sejatinya sangat dekat dengan realitas kehidupan manusia. Tema ini menjadi relevan bagi mahasiswa hukum, karena mengajarkan bahwa nilai keadilan dan keberanian untuk memperjuangkannya bisa datang dari mana saja, termasuk dari budaya populer.
Suasana diskusi berlangsung santai namun penuh semangat, dengan partisipasi aktif peserta yang mengaitkan cerita One Piece dengan tantangan dunia nyata, termasuk isu-isu kemanusiaan dan lingkungan.
Kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa dan masyarakat kampus, terutama mereka yang ingin menambah wawasan melalui pendekatan kreatif dan non-formal. Melalui REKSA, MAPALA Reksa Wana FH UNG terus menghadirkan ruang alternatif yang menggabungkan literasi, budaya populer, dan kesadaran kritis.