Gorontalo – Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo (FH UNG) mencatat prestasi membanggakan: tim debatnya berhasil menembus putaran final dalam kompetisi nasional ke‑V “Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu ke‑V” yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI) dari 24 hingga 29 November 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Tim FH UNG terpilih dari lebih dari 300 tim yang mengikuti rangkaian seleksi administrasi, substansi artikel, dan presentasi.
Tim FH UNG terdiri dari tiga mahasiswa yakni Shintia Giany Jasmine Rahim, Denis Satingi, dan Aura Felita Maharani Mopangga, serta satu dosen pendamping yakni Supriyadi A Arief SH., MH, dosen Hukum Tata Negara di FH UNG.
Pada tahap awal, tim dari FH UNG tergabung di Grup C bersama tim dari Universitas Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat, dan UIN Sunan Kalimaja Yogyakarta. Hanya dua tim terbaik dari grup‑grup tersebut yang akan melanjutkan ke babak berikutnya. Ini sekaligus menjadi partisipasi perdana FH UNG dalam kompetisi ini, dan menjadi kesempatan untuk menampilkan kemampuan terbaiknya secara nasional.
Menurut Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, kompetisi ini tidak hanya sekadar adu wacana, melainkan “laboratorium demokrasi” bagi mahasiswa untuk mengasah gagasan kritis terkait penegakan hukum pemilu, kemanfaatan dan kepastian hukum, serta keadilan dalam proses pemilihan umum. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains & Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto turut memberikan apresiasi atas kompetisi ini sebagai ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan argumen berbasis data dan regulasi serta menjadi agen penguatan demokrasi.
Bagi FH UNG, capaian ini menjadi tonggak penting. Tidak hanya sebagai bukti kualitas mahasiswa dan pendamping yang mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga sebagai wujud komitmen fakultas dalam mencetak lulusan yang tidak sekedar ahli hukum, melainkan juga memiliki kesadaran demokrasi dan integritas dalam menjalankan tugas profesionalnya.
Keberhasilan lolos ke putaran final memberikan momentum kepada FH UNG untuk melanjutkan persiapan lebih matang, memperkuat analisis isu‑pemilu, memperdalam regulasi terkait serta meningkatkan kemampuan presentasi argumentatif. Dengan demikian, FH UNG berharap dapat terus memberikan kontribusi signifikan bagi penegakan hukum pemilu dan penguatan demokrasi di Indonesia.
Selamat kepada tim FH UNG dan dosen pembimbing atas pencapaian ini. Tantangan berikutnya menanti di tahap final — semoga membawa hasil terbaik dan membawa nama baik Fakultas Hukum UNG di panggung nasional
