Gorontalo, 24 September 2024 – Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengadakan Rapat Senat Terbuka dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-10. Acara ini dihadiri oleh seluruh pimpinan fakultas di lingkungan UNG dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum, Dr. Weny Almoravid Dungga, S.H., M.H. Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi., M.Si., turut memberikan sambutan yang menekankan pentingnya peran Fakultas Hukum dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan berintegritas.
Puncak acara ini diisi dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Nur Mohamad Kasim, S.Ag., M.H., dengan tema “Tradisi Huyula sebagai Instrumen Pengelolaan Wakaf Berbasis Kearifan Lokal.” Dalam orasinya, Prof. Nur menjelaskan bahwa tradisi Huyula, sebuah bentuk gotong royong yang kuat di Gorontalo, memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam pengelolaan wakaf. Ia menekankan bahwa pengelolaan wakaf yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal seperti Huyula akan lebih efektif dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Prof. Nur juga membahas pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf di era digital. Menurutnya, perkembangan teknologi dapat memodernisasi sistem pengelolaan wakaf di Indonesia sehingga lebih transparan dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia menggarisbawahi bahwa revisi terhadap Undang-Undang Wakaf perlu dilakukan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan ini dan mendukung penerapan model pengelolaan berbasis kearifan lokal.
Selain itu, Prof. Nur merekomendasikan agar pemerintah daerah berkolaborasi dengan lembaga pengelola wakaf dan komunitas adat dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan wakaf berbasis tradisi Huyula. Dengan sinergi ini, pengelolaan wakaf diharapkan dapat membawa dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan umat.
Acara ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta, menandakan semangat Fakultas Hukum UNG untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu hukum yang berakar pada kearifan lokal namun tetap relevan di tingkat nasional maupun global.