Rezim orde baru merupakan salah satu masa penting dalam sejarah Indonesia. Rezim yang konon katanya diawali oleh sebuah surat yang dikenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Guna mengenang peristiwa ini Senat Mahasiswa Fakultas Hukum (SENMA FH UNG) menyelenggarakan Forum Dialog Fokus Refleksi Supersemar.

Dengan menghadirkan narasumber atau pemantik juga merupakan seorang sejarawan (sekaligus dosen di Fakultas Ilmu Sosial UNG), kegiatan ini dihadiri oleh para audiensi dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin sekali mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa ini.

Dalam dialog fokus, terungkap tentang bagaimana sejarah terbentuknya Surat Perintah tersebut, yang merupakan langkah awal Soeharto yang dipahaminya sebagai “Pelimpahan Kekuasaan” dari presiden Soekarno ke Soeharto. “Dialog fokus ini merupakan bentuk refleksi bagi kita para mahasiswa dan generasi milenial untuk mengenang peristiwa Supersemar”, Kata Suleman Ibrahim yang merupakan Ketua Umum SENMA FH UNG.

Lebih lanjut Suleman mengatakan, Peristiwa yang terjadi di masa silam merupakan sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh kita sebagai tongkat estafet penerus bangsa. Meminjam perkataan Ir. Soekarno, bahwa “JASMAERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Pungkasnya.