Mapala Reksa Wana FH UNG Bahas Luka Ekologi dan Ketidakadilan Masyarakat Adat dalam Kajian Rutin

GORONTALO – Mapala Reksa Wana Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo (FH UNG) kembali menunjukkan komitmennya terhadap isu lingkungan dan keadilan ekologis melalui kegiatan Kajian Rutin bertema “Ketika Hukum Menebang Hutan: Luka Ekologi dan Ketidakadilan Masyarakat Adat Maba Sangaji”, yang digelar pada Senin, 20 Oktober 2025 di sekretariat Mapala Reksa Wana FH UNG.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Hukum UNG dengan Mapala Reksa Wana FH UNG, yang bertujuan memperluas pemahaman mahasiswa hukum terhadap realitas hukum lingkungan, khususnya dalam konteks konflik antara regulasi negara dan hak-hak masyarakat adat.

Dalam kajian tersebut, Madyatama SY. Failisa hadir sebagai pemantik diskusi. Ia menyoroti bagaimana hukum yang semestinya melindungi lingkungan justru kerap menjadi alat yang melukai ekologi dan menyingkirkan hak-hak masyarakat adat.

“Kita sering melihat hukum berdiri kaku di atas teks, tapi tidak berpihak pada mereka yang hidup bergantung pada alam. Ketika hukum menebang hutan, yang tumbang bukan hanya pohon, tetapi juga keadilan ekologis dan sosial,” ujarnya dalam diskusi.

Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Hukum dan anggota komunitas pecinta alam, tampak antusias mengikuti jalannya kajian. Mereka turut memberikan pandangan kritis terhadap peran hukum dalam menjaga keseimbangan lingkungan, serta tanggung jawab generasi muda hukum terhadap isu-isu keberlanjutan dan kearifan lokal.

Ketua Mapala Reksa Wana FH UNG menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi wadah penting untuk menghubungkan ilmu hukum dengan realitas lapangan, terutama dalam isu lingkungan yang semakin kompleks.

“Kami ingin agar mahasiswa hukum tidak hanya pandai menafsirkan pasal, tetapi juga memahami makna keadilan ekologis. Mapala Reksa Wana berkomitmen terus menjadi ruang bagi kajian kritis yang berpihak pada bumi dan masyarakat adat,” ungkapnya.

Melalui kajian ini, Mapala Reksa Wana FH UNG menegaskan peran strategis mahasiswa dalam membangun kesadaran hukum yang berkeadilan ekologis. Selain menjadi ruang intelektual, kegiatan tersebut juga memperkuat nilai kepedulian sosial dan lingkungan di kalangan civitas akademika FH UNG.