“Riset Unggul Dimulai dari Perencanaan Cermat” – Pesan Prof. Fenty Puluhulawa dalam Klinik Proposal LPPM UNG 2025

Gorontalo — Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo kembali menunjukkan kontribusi aktifnya dalam penguatan budaya riset dosen lintas fakultas. Salah satu guru besar FH UNG, Prof. Dr. Fenty U. Puluhulawa, S.H., M.Hum., tampil sebagai pemateri utama dalam kegiatan Klinik Proposal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2026 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNG pada Senin, 3 November 2025.

Kegiatan yang digagas sebagai langkah strategis LPPM UNG ini dihadiri oleh para dosen dari berbagai fakultas, dan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Ning Nyangto, M.Pd., selaku Ketua LPPM UNG. Dalam sambutannya, Prof. Ning menegaskan bahwa Klinik Proposal merupakan bentuk komitmen universitas untuk meningkatkan kualitas dan daya saing proposal penelitian dosen, khususnya dalam menghadapi skema hibah kompetitif DPPM Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2026. Ia menekankan bahwa perencanaan riset yang matang, kolaborasi lintas bidang, serta keberlanjutan publikasi ilmiah menjadi kunci utama keberhasilan UNG di tingkat nasional.

Sementara itu, Prof. Dr. Lukman Laliyo, M.Pd., selaku narasumber pendamping, menguraikan aspek teknis penyusunan proposal yang relevan dengan kebijakan DPPM. Beliau menekankan pentingnya roadmap penelitian yang konsisten, serta perlunya memastikan kesesuaian antara fokus riset dengan rekam jejak peneliti di platform akademik seperti Google Scholar, SINTA, dan Scopus.

Dari Fakultas Hukum UNG, Prof. Fenty Puluhulawa membagikan pengalaman empirisnya dalam memperoleh hibah penelitian kompetitif. Dalam materinya yang bertajuk “Bagaimana Tips untuk Memperoleh Hibah Kompetitif DPPM 2026”, Prof. Fenty menggarisbawahi bahwa keberhasilan proposal riset tidak semata-mata bergantung pada ide yang orisinal, tetapi pada perencanaan strategis, kesesuaian profil peneliti, dan kualitas eksekusi. Ia menjelaskan bahwa topik penelitian perlu diselaraskan dengan Bidang Fokus Riset Nasional tahun 2026, disertai relevansi sosial dan dampak nyata bagi masyarakat.

“Riset unggul dimulai dari perencanaan yang cermat, kolaborasi tim yang solid, dan eksekusi yang konsisten,” ujar Prof. Fenty dalam sesi penutup materinya. Ia juga menekankan pentingnya melakukan peer review internal sebelum pengajuan proposal, memeriksa konsistensi antara dokumen PDF dan data sistem BIMA, serta menyiapkan portofolio penelitian jangka panjang, bukan hanya riset tahunan yang sporadis.

Selain itu, Prof. Fenty juga memberikan panduan teknis mengenai tahapan penilaian substansi, mulai dari urgensi penelitian, metode, referensi, hingga kesesuaian rencana anggaran. Ia mengingatkan para dosen agar tidak mengajukan proposal yang sudah pernah didanai, serta memperhatikan aspek hilirisasi hasil riset sebagai bukti keberlanjutan kegiatan akademik.

Dalam sesi tanya jawab, Hasan Abdullah, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris LPPM UNG, turut menambahkan bahwa seluruh dosen diharapkan memanfaatkan kegiatan klinik ini sebagai momentum untuk memperkuat jejaring riset dan meningkatkan peluang pendanaan dari DPPM. Ia menegaskan bahwa LPPM akan terus membuka ruang konsultasi bagi dosen, termasuk pendampingan teknis dalam penyusunan proposal dan unggahan dokumen di sistem BIMA.

Kegiatan yang berlangsung di Aula LPPM UNG ini disambut antusias oleh peserta, terutama para dosen muda yang tengah menyiapkan proposal riset tahun 2026. Diskusi berlangsung interaktif dan produktif, memperlihatkan semangat kolaboratif lintas fakultas yang menjadi ciri khas riset di Universitas Negeri Gorontalo.

Melalui partisipasi aktif dosen Fakultas Hukum, khususnya kontribusi Prof. Fenty Puluhulawa dalam berbagi strategi dan pengalaman empirisnya, kegiatan ini mempertegas peran FH UNG sebagai bagian penting dalam membangun budaya riset yang visioner, terukur, dan berorientasi pada keberlanjutan ilmu pengetahuan.