Dalam sebuah Perguruan tinggi saat ini harusnya mampu memberikan peluang terhadap mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya yang harus difasilitasi oleh setiap dosen dan ini menjadi sebuah tantangan bagi para dosen. Setiap mahasiswa di era sekarang ini agar bisa menghasilkan sesuatu capaian yang membuahkan sebuah prestasi yang unggul dan ini harus ditunjang oleh setiap dosen yang selalu melakuakan inovasi pembelajaran. Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd pada paparan materi menerangkan bahwa;
Poin-poin penting di dalam penyusunan desain pembelajaran daring berbasis Project Base Learning dan Case Method antara lain memerhatikan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi, sehingga pembelajaran yang didesain sesuai dengan CPL dan menjawab kebutuhan dunia industri, antara lain dengan memerhatikan SKKNI untuk kompetensi program studi tersebut.
Pada model pembelajaran berbasis Case Method dan Project Base Learning membutuhkan HOT (High Order Thinking) yang diakomodir melalui taksonomi BLoom Level 4 kemampuan Analisis dan Sintesis, mengevaluasi dan Create. Khususnya kemampuan mencipta atau create mahasiswa harus dapat dicapai dalam model pembelajaran Project Based Learning.
Dengan demikian dalam perumusan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah para dosen mulai merumuskan dengan Kata Kerja Operatif (KKO) yang berasal dari jenjang taksonomi bloom tersebut, misalnya “Mahasiswa mampu menganalisis masalah dalam sistem informasi manajemen yang kemudian mampu mengevaluasi berbagai alternatif pemecahannya.”
Melalui rumusan desain pembelajaran tersebut tentu memerlukan learning activity yang mendukung dari pencapaian mampu menganalisis dan mengevaluasi tersebut. Penerapan aktivitas pembelajaran yang tepat merupakan poin penting dalam case method dan project base learning. Dengan demikian para dosen perlu melakukan desain aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan bobot beban belajar dari mata kuliah tersebut.